Prodi

Bulan Mudik, Lebaran Fitri & Gerakan Urbanisasi

Bulan Mudik, Lebaran Fitri &
Gerakan Urbanisasi
Oleh : Sajudin*

Sudah banyak literatur, tulisan, artikel entah sejenihnya yang mengupas tentang mudik dan persoalannya. Tetapi sejauh ini masih banyak hal yang masih bisa dibahas tentang mudik. Ketika kita mendengar istilah mudik tentunya dalam bayangan dan benak hati kita adalah bergegas, bersegera, gembira dan tradisi tahunan yang dengan sengaja dipersiapkan sejak beberapa bulan sebelumnya. Mudik sendiri menyimpan sebuah makna yang mungkin bagi sebagian orang adalah sesuatu yang harus bahkan wajib dilakukan. Khususnya bagi mereka yang sedang berada di kota orang lain, entah karena bekerja (mengadu nasib), belajar (sekolah, kuliah atau mondok) atau menetap di daerah yang baru (kota).

Mudik ya seperti itu....

Mudik itu macet, capek, ramai, rawan tapi menyenangkan dan mempunyai kenangan tersendiri setiap tahunnya. Berbagai jurus atau cara dilakukan untuk menyambut datangnya bulan mudik dengan aman dan nyaman pastinya. Sering kita lihat setiap tahunnya tidak henti-hentinya persoalan mudik menjadi agenda nasional. Bahkan pemerintah pusat melalui para menteri nya mengeluarkan kebijakan atau peraturan untuk mempermudah bagi yg bermudik. Mulai dari penyiapan infrastruktur jalan, kelayakan armada, keamanan lalu lintas, posko kesehatan disepanjang jalan sampai upaya memberi fasilitas Gratis bagi yang bermudik.

Meskipun tradisi mudik masih menyimpan segudang permasalahan, kita wajib mengapresiasi upaya pemerintah dan tentunya mawas diri akan  keselamatan diri. Akhirnya mudik menjadi bulan yang indah, tradisi yang unik dan menarik tentunya banyak kenangan didalamnya.

Lebaran Fitri

Sudah menjadi rangkaian yang pas ketika kita melakukan mudik demi si-fitri 1 Syawwal.

Idul Fitri merupakan momentum dimana semua muslim dipenjuru dunia secara serentak bertakbir, bermaaf-maafan dan memperbaiki silaturahmi yang lama terputus. Karena setiap orang mempunyai tujuan yang sama yaitu menyambut, memperbaiki dan menghapus dosa yang telah lalu meskipun dengan cara yang mungkin tidak sama. Memperingati idul fitri sendiri bisa dilakukan dengan cara yang beragam menurut tradisi dan kesalehan sosial masing-masing daerah. Pada umumnya dalam setiap daerah menyambutnya dengan mengadakan takbir keliling, festival, gema takbir, syawwalan atau kegiatan sejenisnya. yang semuanya itu demi menyambut datangnya hari fitri. Kemeriahan itu semua tentunya mengandung makna yang khusus dan kita selalu berharap semoga kita selalu memperoleh ridho-Nya dan terampuni semua dosa kita. Amin

Gerakan Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi merupakan upaya seseorang dimana mengharap sebuah penghidupan yang layak, kondisi perekonomian yang lebih baik dan merubah strata sosial di mata masyarakat.
Belum selesai kita membahas persoalan mudik, kita harus menyambut kembali arus balik dan gerakan urbanisasi besar-besaran. Persoalan arus balik kurang lebih sama dengan arus mudik yang tidak ada ujungnya setiap tahun. Menjadi satu paket dengan arus lebaran, urbanisasi menjadi satu paket dg arus balik.

Urbanisasi sendiri terjadi karena ketimpangan jumlah dan kondisi penduduk yang didesa dan di kota (itu dulu). Kondisi sekarang menjadi beda karena mungkin jumlah penduduk yang ada di perkotaan sangat penuh.
Secara kajian ilmiah dan berbagai riset yang telah dilakukan banyak pihak khususnya pemerintah, ketidak seimbangan antara jumlah penduduk pemudik dengan orang yang ke kota menjadi momok tersendiri. Setiap tahun pastinya terjadi banyak penambahan jumlah penduduk di perkotaan dan berkurangnya jumlah penduduk yang ada di desa. Sebut saja di kota-kota besar seperti Jakarta, Jogjakarta, Surabaya dan semarang semakin tahun semakin padat penduduk.
Dampak nyata adalah macet yang berkepanjangan, kesenjangan sosial, penumpukan sampah, banjir, berbagai macam kriminal tentu kita tidak mau hal itu terjadi terus menerus setiap tahunnya.
PR besar inilah yang menjadi warisan setiap pergantian tahun, pemerintah, kekuasaan bahkan mungkin kemungkinan kecil bisa mendapatkan solusi. Perlu duduk bersama antara semua elemen untuk menindaklanjuti permasalahan diatas. Sehingga pada akhirnya yang di desa maupun di kota merasakan hidup enak, nyaman dan tenang sesuai yang diinginkan  masing2.
Selamat bermudik, semoga selamat sampai tujuan dan bertemu dengan keluarga di rumah.
Minal Aidin Wal Faizin, Mohon maaf lahir dan batin 1 Syawwal 1437 H

Kudus, 01 Juli 2016
11.11 WIB
di Ma`had Institute STAIN Kudus

*Direktur Ma`had STAIN Kudus

Share this Post: