Prodi

Paparkan Inovasi Diferensiasi Layanan, Pustakawan IAIN KUDUS raih The Best Five Librarian Award

Blog Single

 

Produksi dan inovasi menentukan prestasi. Inilah yang dialami oleh Radiya Wira Buwana, salah satu pustakawan dari IAIN Kudus yang baru-baru ini memperoleh penghargaan sebagai salah satu lima terbaik pustakawan (the best five) dalam ajang seleksi Indonesian Academic Librarian Award (IALA) Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi (FPPTI) Jawa Tengah. 

Radiya menyisihkan ratusan pustakawan yang ada di Jawa Tengah melalui paparan esainya berjudul: Diferensiasi layanan pada layanan Sapa Pustakawan yang dikembangkan bersama team work pustakawan di IAIN Kudus. Program diferensiasi layanan ini meliputi empat program layanan terobosan: Pertama, Layanan sapa pustakawan onsite, yakni layanan sapa pustakawan yang berada di stand layanan sapa pustakawan di lantai tiga perpustakaan. Kedua, Layanan sapa pustakawan online, yaitu layanan sapa pustakawan yang dilayankan secara daring melalui media sosial telegram. Ketiga, Layanan roving reference, yakni pustakawan langsung terjun ke perpustakaan untuk menemui mahasiswa yang terlihat memerlukan bantuan dalam penelusuran koleksi perpustakaan sebagai wujud pendampingan langsung. Keempat, Layanan kelas Zotero adalah kelas pelatihan pemanfaatan aplikasi manajemen referensi Zotero secara klasikal kelompok pemustaka yang membutuhkan di ruang multi platform (media). Diferensiasi layanan ini bisa disebut layanan berpusat pada kebutuhan pemustaka yang bersifat tata kelola layanan yang mengayomi (green management services).  

Melalui inovasi empat program tersebut UPT Perpustakaan IAIN Kudus selalu siap melayani dengan sepenuh hati, baik secara online maupun onsite, daring maupun luring dalam mengantarkan para pemustaka meraih keunggulan prestasi akademik puncak. 

Sampai ke titik prestasi ini tidak datang tiba-tiba. Hal ini sekaligus sebagai refleksi atas pola inovasi layanan perpustakaan yang sudah diterapkan di IAIN Kudus secara sustainable akhir-akhir ini. Proses penilaian dilakukan oleh tim ahli kepustakaan berdasarkan portfolio dan profil diri ditambah pertimbangan yang sangat menentukan adalah paparan esai inovasi diferensiasi layanan tersebut yang dipresentasikan pada 22 Juni 2023 secara luring di UIN Walisongo Semarang. Kelima peserta dalam the best five dalam presentasi final selengkapnya adalah: Desy Setiyawati, SIP., M.A., dari Universitas Muhammadiyah Gombong; Mansur Hidayat, dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Radiya Wira Buwana, S.Pd.I., dari IAIN Kudus; Triningsih, SIP., dari UIN Raden Mas Said Surakarta, dan Yunda Sara Sekar Arum, SIP., dari Universitas Muhammadiyah Magelang.

Inovasi layanan IAIN Kudus tidak hanya berhenti di sini, tapi akan terus dikembangkan seiring dengan semangat tagline Perpustakaan IAIN Kudus sebagai pusat inovasi dan literasi menuju peradaban suci. Untuk itu perlu mendapatkan saran dan masukan menuju totalitas green management services yang lebih baik songsong transformasi IAIN Kudus menuju UIN Sunan Kudus, demikian Nur Said, Kepala Perpustakaan IAIN Kudus menambahkan.

Rektor IAIN Kudus, Prof. Abdurrohman sangat mengapresiasi atas capaian dan prestasi ini. Hal ini karena Perpustakaan adalah jantungnya Perguruan Tinggi. Sehingga ketika dikelola oleh orang-orang yang berkualitas dan berprestasi tentu akan menghasilkan prestasi semakin banyak bagi Sivitas Akademika IAIN Kudus.

Share this Post:

Galeri Photo